Liputan6.com, Jakarta – PT BYD Motor Indonesia memperkenalkan tiga varian teknologi suspensi canggih mereka dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Dalam sesi Tech Auto Talks bersama Denza di Media Room BYD, Senin (28/7/2025), BYD mengulas lebih dalam sistem suspensi pintar DiSus, yang terdiri dari DiSus-C, DiSus-A, dan DiSus-X.
“Suspensi itu bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga menyangkut keselamatan,” terang Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa sistem DiSus dirancang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan gaya berkendara secara real-time, lewat kontrol yang terintegrasi dengan sistem elektronik kendaraan.
Berikut tiga varian teknologi DiSus yang diperkenalkan:
1.DiSus-C
Sistem suspensi adaptif berbasis kontrol komputer yang dapat meredam guncangan secara otomatis tergantung kondisi jalan. Ini adalah sistem paling efisien dan fleksibel yang bisa diterapkan di berbagai model BYD.
2.DiSus-A
Menggunakan suspensi udara yang dapat mengatur tinggi kendaraan sesuai kebutuhan kenyamanan, efisiensi, dan aerodinamika.
3.DiSus-X
Versi paling canggih yang dipasang pada mobil performa tinggi seperti Yangwang U9, memungkinkan mobil untuk “loncat” atau mengangkat dan menurunkan bodi secara dinamis.
Tiga Lapisan Kecerdasan
Sistem DiSus bekerja lewat tiga “lapisan kecerdasan” yang saling terhubung agar mobil bisa bereaksi cepat dan tepat terhadap kondisi jalan:
1. Perception Layer – berfungsi seperti “indra” mobil. Ia mengumpulkan data dari sensor, seperti kecepatan, kemiringan, dan ketinggian permukaan jalan.
2. Decision Layer – bertugas sebagai “otak” sistem yang memproses data dan menentukan respons yang paling sesuai.
3. Execution Layer – setelah keputusan diambil, bagian inilah yang menjalankannya. ia yang mengatur kerja suspensi, kompresor, dan komponen lainnya untuk memastikan mobil tetap stabil dan nyaman.
Meski teknologi ini menarik perhatian, fitur ekstrem seperti “mobil loncat” ala DiSus-X masih harus menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Bobby menyebut bahwa pihaknya tengah berdiskusi dan mengevaluasi lebih lanjut agar fitur-fitur tersebut bisa digunakan secara legal dan aman di jalanan dalam negeri.
“Tidak semua fitur bisa langsung kami terapkan. Kami tetap mengacu pada regulasi yang berlaku di Indonesia, terutama untuk fitur-fitur inovatif seperti ini,” jelasnya.
Hadirnya DiSus menjadi bukti komitmen BYD dalam menghadirkan mobil listrik yang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga cerdas, adaptif, dan futuristik.